Body of Knowledge

Program Doktor merupakan kelanjutan linier Program Sarjana dan Magister yang juga merupakan interaksi beberapa disiplin ilmu yang terbentuk sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan atau tuntutan kebutuhan serta mencerminkan keahlian khusus yang memberikan sumbangan orisinil kepada bidang ilmunya. Pendidikan doktor dilaksanakan hanya dalam bidang pengembangan ilmu yang mempunyai kelompok keahlian yang aktif sebagai pendukungnya.
Program Studi Doktor Teknik Sipil memiliki lima (6) bidang keahlian, yaitu:

  1. Rekayasa Struktur (STR)
  2. Rekayasa Geoteknik (GEO)
  3. Rekayasa Teknik Sumberdaya Air (TSA)
  4. Manajemen dan Rekayasa Konstruksi (MRK)
  5. Rekayasa Transportasi (TRP)
  6. Rekayasa dan Manajemen Infrastruktur (RMI)

Dengan demikian, Body of Knowledge (BoK) Program Studi Doktor Teknik Sipil mengakomodasi berbagai disiplin ilmu yang sangat spesifik tergantung kepada bidang keahlian dan topik penelitiannya. Diharapkan BoK pada setiap bidang keahlian dapat memberikan kompetensi umum seorang doktor yang mampu melakukan penelitian secara mandiri, memahami etika dan moral dalam pengembangan ilmu pengetahuan, serta menghasilkan karya ilmiah yang mencerminkan keahlian khusus dan memberikan sumbangan orisinil kepada bidang ilmunya. Selain itu, seorang lulusan program doktor harus mampu melaksanakan pengalihan ilmu kepada masyarakat ilmiah. BoK yang ada pada setiap bidang keahlian dimaksud adalah melingkupi seluruh ilmu yang diperlukan dalam tahapan daur hidup suatu infrastruktur fisik, yaitu ilmu-ilmu terkait dengan perencanaan, perancangan, pelaksanaan konstruksi, serta operasi dan pemeliharaan (O & M).

Tantangan yang Dihadapi

Secara umum, tantangan yang dihadapi oleh lulusan program studi doktor merupakan tantangan bagi profesi teknik sipil. Namun demikian, terdapat tantangan tambahan berupa kemampuan lulusan program studi doktor teknik sipil yang lebih mendalam kompetensinya pada bidang keahlian tertentu yang dipilihnya dan dapat melaksanakan penelitian dalam bidang tersebut lebih baik secara mandiri dan berkontribusi kepada pengembangan ilmu pengetahuan yang terkait.
Berdasarkan visi Teknik Sipil 2025 dari American Society of Civil Engineers (ASCE, 2007), maka profesi teknik sipil pada masa yang akan datang harus dapat mengakomodasi kebutuhan akan isu globalisasi, keberlanjutan, teknologi terkini, dan peningkatan kompleksitas permasalahan yang harus dihadapi, dengan tetap memperhatikan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan publik. Kebutuhan akan lulusan doktor teknik sipil untuk berkontribusi pada bidang teknik sipil masih tinggi dengan masih dibutuhkannya kegiatan pengembangan dan penelitian di bidang terknik sipil, terutama yang terkait dengan permasalahan nasional dalam rangka pembangunan infrastruktur untuk peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, karena wilayah Indonesia yang rentan terhadap bencana gempa, maka kebutuhan akan lulusan prodi doktor teknik sipil yang mampu melakukan penelitian terkait tahapan perencanaan, perancangan, dan pengelolaan infrastruktur yang tahan terhadap gempa sangat relevan.

Akreditasi atau Standar Kurikulum Acuan

Saat ini Program Studi Doktor Teknik Sipil mendapatkan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Sebagai bagian dari keluarga teknik sipil dunia, maka visi serta misi dari profesi teknik sipil secara global mengadopsi ASCE’s Vision for Civil Engineering in 2025. Banyak asosiasi profesi di Indonesia, pada bidang pengutamaan teknik sipil, telah bekerjasama dalam memberikan masukan terhadap kondisi terkini, harapan, tantangan dan juga pengembangan kurikulum. Benchmarking terhadap kurikulum universitas lain di luar negeri telah dan selalu dilakukan oleh setiap pengelola bidang keahlian. Tidak ada standar kurikulum yang keluar dari institusi akreditasi maupun asosiasi yang menjadi acuan khusus bagi kurikulum Prodi Doktor Teknik Sipil.

Tujuan Pendidikan dan Capaian Lulusan

Tujuan dari Program Studi Magister Teknik Sipil adalah

  1. Membentuk lulusan dengan karakter mandiri dan memiliki tanggung jawab keprofesian sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan infrastruktur yang aman dan berwawasan lingkungan dalam era globalisasi, otonomi daerah, dan privatisasi/korporasi serta tanggap dengan partisipatif masyarakat.
  2. Menjadikan wahana bagi pendidikan tinggi yang berkelanjutan dalam mewujudkan manusia yang berkarakter pribadi yang mandiri, mulia, disiplin dan tangguh serta berempati dan turut berpasipasi aktif dalam menyelesaikan permasalahan manusia dan kelestarian alam Indonesia dan permasalahan dunia pada umumnya.
  3. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dasar yang dapat berkembang di tingkat pendidikan lanjutan seperti program doktoral dimana dibutuhkan kemampuan penelitian, kreasi dan inovasi yang bersifat asli/orisinal.

Kompetensi lulusan pendidikan Program Studi Magister Teknik Sipil adalah:

  1. Memiliki kemampuan mengembangkan dan terus memperbaharui ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Teknik Sipil yang dipilih dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metoda, kaidah ilmiah, disertai keterampilan penerapannya.
  2. Memiliki kemampuan untuk merancang dan melakukan eksperimen atau penelitian di bidang Teknik Sipil, melakukan analisis, serta menginterpretasi dan mempresentasikan data.
  3. Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, memformulasikan, dan menyelesaikan masalah Teknik Sipil (terutama mendefinisikan ruang lingkup masalah) dalam sistem proses yang kompleks.
  4. Memiliki kemampuan mengembangkan kinerja profesional yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis masalah, keserbacukupan tinjauan, kepaduan pemecahan masalah atau profesi yang serupa.
  5. Memiliki kemampuan untuk merancang sistem, proses-proses, ataupun komponen-komponen Teknik Sipil yang kompleks sesuai kebutuhan.
  6. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas mengenai implikasi dari profesi rekayasa sipil dalam konteks global serta berhubungan secara efektif terhadap isu-isu terkini seperti perkembangan teknologi, dampak lingkungan, dan analisis siklus hidup.

© 2021 – PascaSipil ITB